Taman bakau ini lokasinya sedikit "tersembunyi dibalik" kemegahan perumahan Pantai Indah Kapuk dan ruko-ruko yang berderet panjang
Dari Waterboom Jakarta, lurus terus sampai bundaran. Ikuti bundaran ke arah kanan, dan berbeloklah ke kiri di samping sekolah Buddha Tsu Chi yang besar. Beloklah ke kanan, dan di ujung di sisi kiri tibalah kita di gerbang masuk taman mangrove ini.
Setelah membeli tiket masuk di gerbang, di sebelah kiri ada mesjid terapung. Dan sebelum masuk ke area taman, petugas satpam meyakinkan pengunjung supaya tidak membawa masuk kamera kecil apalagi yang besar. Handphone saja yang boleh.
Jika diketemukan di tengah taman dengan kamera, maka kamera akan disita, dan dikenakan denda, kalau tidak salah dendanya sejuta rupiah. Jika perlu foto untuk prewedding, sebaiknya konsultasi dulu dengan petugas security di depan.
Secara keseluruhan taman ini cukup bersih, meskipun masih terlihat botol minuman di sana sini, tapi tidak banyak. Menambah tempat sampah di beberapa titik bisa menjadi solusi yang tepat.
Di taman ini disediakan kamar-kamar dan bungalow bagi yang minat. Tapi saya ragu, apa ada yang benar-benar mau menginap di sini. Lingkungan di sekitar kamar terlihat kurang dirawat dengan baik. Rumput-rumput tumbuh tinggi, sarang laba- laba dan pastinya debu serta pasir.
dari kejauhan kamar-kamar ini terlihat cantik. Apalagi kalau lihat foto-foto di internet. Kenyataannya biasa saja. Tapi memang unik dan menarik.
..
Berikut petunjuk-petunjuk sebelum memasuki taman.
Memasuki taman berasa nyaman kalau musim kering, tidak becek. Kalau musim hujan, becek, meskipun sudah pakai paving blok, hal ini dikarenakan di beberapa tempat paving blok tidak rata, bergelombang, dan permukaan tanah yang tidak memakai paving blok ketinggiannya sama dengan jalan, sehingga tanah akan terbawa air saat hujan.
Pondok-pondok yang disewakan. Papan petunjuk mengenai sewa pondok, tapi entah masih "berlaku" atau tidak. Harus ditanyakan dulu ke pengelola.
Persewaan perahu sih masih ada. Banyak juga yang sewa. Kalau datang kesini beramai-ramai, naik perahu memutari danau, pasti seru.
ini toilet yang sisi kanan jalan masuk |
Disediakan toilet ada di sisi kiri dan sisi kanan jalan utama. Lagi-lagi-menurut saya kurang diperhatikan. Dalam toilet bersih sih, hanya saja, menuju toilet, jalannya kurang dirawat. Yang sisi kanan, seperti tersembunyi, karena tertutup banyaknya tanaman, sedangkan yang sisi kiri, karena di sekitar toilet masih belum disemen atau pakai paving blok, jadinya toilet kotor karena jejak-jejak sepatu bertanah. Sayang sekali.
kalau yang ini, toilet di sisi kiri jalan masuk, menuju ke area pondok sewa |
Kalau saya bandingkan dengan taman-taman di Singapura, kenapa sangat bersih, saya perhatikan karena di sana, semua jalan di-semen, atau pakai keramik. Hanya di seputaran pohon saja ada lubang, berupa lingkaran sekitar satu meteran, itupun di bagian yang rata jalan - ditutup dengan semacam teralis. Jadi air tetap bisa masuk, tapi tanah "susah" keluar, karena posisi tanah juga agak dalam. Dengan demikian tidak ada lumpur atau tanah yang "terbawa" di sepatu pengunjung. Entah bagaimana konsep "penyerapan airnya" jika semua dikeramik, jika hanya tersedia lubang di sekitaran pohon saja.
Tampak depan pondok sewa di atas air |
Taman bakau di depan pondok sewa, cantik... |
Tunggulah matahari terbenam di sini. Cantik kan.. Apalagi kalau kamera hape-nya yang asoi punya... hehehe.. kalau hape saya sih, yang standar aja... #curcol#