5 Hari Jalan Jalan Ke Hong Kong & Macau - Jilid 21
Saya pikir waktu saya sedikit sekali untuk menjelajahi Macau. Kemarin tiba di Macau sudah siang, sore ke Cotai sampai malam. Dan pagi ini bangun tidur, sarapan di hotel, langsung antri shuttle bus di depan hotel Grand Emperor yang tujuannya Outer Harbour. Udah... Ga kemana-mana lagi.
Bagusnya sih tiba di Macau pagi, dan keesokan harinya, di sore hari, baru kembali ke Hong Kong. Lebih puas-lah.
Saat antri shuttle bis ke harbour, saya antrian paling depan, nomer satu.. hahaha... Begitu juga saat tiba di pelabuhan. Saya naik kapal pertama, dan waktu masuk ruang tunggu, lagi-lagi saya yang pertama tiba di ruang tunggu. Hahaha..! Luar biasa..
Oo iya... Tiket ferry saya beli dadakan pagi ini. Untung dapet. Waktu berangkat kemarin, saya juga beli dadakan, pilihannya harga normal tapi keberangkatan dua jam lagi atau harga VIP keberangkatan saat itu juga. Akhirnya saya beli yang VIP, orang kaya.... Hmm... Saran saya, belilah tiket sehari sebelumnya, dan pergi-pulang, supaya aman.
Akhirnya tibalah saya di China Hong Kong City lagi. Saya harus kembali ke Goldencrown untuk ambil koper. Karena untuk dua hari terakhir saya pindah hotel, yaitu ke Wanchai, untuk alasan kemudahan akses ke spot-spot berikutnya.
Dari TST saya menuju Wanchai dengan menumpang MTR, kemudian check in di Empire Hotel. Saya pilih hotel ini karena dekat dengan stasiun MTR Wanchai. Mahal sih, tapi kebetulan saya dapat harga khusus.
Setelah check in, saya makan siang dulu di dekat hotel, yaitu restaurant Hay Hay Kitchen, versi tidak halal ya...
Makan siang selesai, cukuplah amunisi buat jalan-jalan siang sampai malam ini. Siang ini targetnya adalah Victoria Peak.
Satu lagi, kenapa saya pilih hotel di Wan Chai, sebenarnya karena keinginan saya naik Ding Ding... Hehehe...! Berikut peta kasar rute Ding-Ding dari Wikipedia.
Ding Ding adalah angkot semacam kereta listrik, atau yang dinamakan tram. Ding Ding melayani jalur "lurus" yang membelah pulau Hong Kong bagian utara, dari barat ke timur dan sebaliknya, yaitu antara Shau Kei Wan dan Kennedy Town.
Dari Empire Hotel di Hennessy Road, saya menyusuri Fenwick Street, menyeberang - melewati satu blok, menuju jalan Johnston Road. Halte Ding Ding direpresentasikan dengan logo Hong Kong Tramways warna hijau. Saya naik dari halte yang bawah, ke arah Kennedy Town, yaitu rute barat alias Westbound haltenya ada di dekat pertigaan yang ada Gresson Street, halte No. 60W. Kalau halte yang atasnya adalah rute ke Shau Kei Wan, yaitu Eastbound, rute ke timur.
Suasana di dalam Ding-Ding di atas, sengaja pilih atas, pengen merasakan sensasinya aja, dan saya pikir pasti lebih "segar" karena angin tidak terhalang penumpang berdiri. Tolong dicatat, Ding-Ding ini Non-AC ya... Cuma angin brobos aja...
Untuk menuju Peak Tram Lower Terminus, seharusnya saya turun di halte 66W - Cotton Tree, tapi terlewat karena nomer halte tidak kelihatan, padahal saya sudah hitung, 60-62-64-66, cuma karena tidak terlihat dan tidak yakin, akhirnya terlewat, dan saya turun di halte berikutnya, yaitu Bank Street No.68W.
Tapi its okay lah, tidak jauh sekali selisih jaraknya. Kemudian dilanjutkan jalan kaki, melewati gedung HSBC,
menyeberangi Queens Road ke arah gedung Cheung Kong Center,
kemudian belok ke kanan, melewati St. John's Cathedral,
dan di kejauhan Peak Tram Lower Terminus sudah terlihat, memang sih tidak eye-catching jadi kesannya "susah ditemukan"
Supaya lebih mudah mencari halte ding-ding, pakailah hktramways.com/interactive-map
klik salah satu halte yang paling dekat dengan tujuan, map akan otomatis ter-zoom, selanjutnya pastikan apakah memang itu yang paling dekat. Hati-hati salah pilih antara west dan east halte.
Dari beberapa blog yang saya baca, terkesan bahwa terminal kereta ke The Peak agak "sulit" ditemukan karena posisinya yang di ujung jalan menanjak. Strategi saya adalah turun Ding Ding - ikuti arus orang bergerak, dan sampailah saya di terminus-nya.
Yang penting ikuti saja papan petunjuk seperti di bawah ini
Loket tiketnya luar biasa penuh, antrian sangat panjang, belum lagi jika ada rombongan tour datang, maka antrian turis yang beli tiket di tempat, akan "tertahan" karena rombongan akan diutamakan untuk menaiki tram.
Tidak ada perbedaan barisan antrian untuk pembelian tiket via travel dengan yang beli dadakan di tempat, namun memang pelayanan lebih cepat jika kita sudah beli duluan. Akhir pekan luar biasa antrinya. FYI - Tiket tram hanya bisa di beli di sini atau melalui travel agent di Indonesia, ada paket tiket gabung dengan Madame Tussaud's Museum, informasi lengkapnya di Purchase Peak Tram Tickets
Sambil menunggu kereta datang, pengunjung bisa liat-liat memorabilia yang dipajang di sisi terminus. Jadi semacam museum gitu-lah..dinamai The Peak Tram Hystorical Gallery.
Terlihat kereta memasuki terminus, siap menjemput saya naik ke Victoria Peak
Meskipun ada petugas yang membuka dan menutup "tali antrian" dan dibatasi jumlahnya, namun tetap sajalah waktu naiknya berebutan, saling dorong. Kasihan juga liat pengunjung yang membawa orang tua dan anak-anak.
Berikut suasana di dalam trem, lumayan "tajam" rute naik-turunnya.
Turun dari kereta, kita disambut oleh toko souvenir, yang namanya Peak Market sampai kita memasuki area Peak Tower.
Sebetulnya di tempat ini, The Peak Tower, selain Peak Tram Upper Terminus, terdapat Madame Tussaud's Museum dan Sky Terrace, dimana kita bisa menikmati keindahan kota Hong Kong dari ketinggian.
Kali ini saya tidak masuk ke Madame Tussaud's, karena dulu sudah pernah masuk, dan bosanlah rasanya foto-foto sama patung. Buat pertama kali memang berasa wow.. setelah keluar, biasa saja sih sebetulnya.
Sambil menunggu waktu menjelang sunset, saya foto-foto di luar Peak Tower, karena tiket Sky Terrace hanya berlaku untuk satu kali masuk, artinya kita tidak bisa keluar-masuk sesuka kita. Daripada di atas kelamaan, saya habiskan waktu di bawah, mendekati jam 4 sore, saya baru masuk ke Sky Terrace, supaya tidak terlalu panas dan sudah mendekati sunset juga.
Di depan Peak Tower, ada shopping mall juga, yang namanya Peak Galleria, namun saat ini sedang renovasi. Ada juga restoran seperti bangunan kuno, yaitu Peak Lookout Cafe.
Bagi yang hobi jogging atau hiking, di Victoria Peak disediakan jalurnya, berikut :
Tenda merah di bawah ini adalah antrian Peak Tram untuk "turun" alias kembali ke kota, antrian akan semakin memanjang sekitar pukul 7 malam, dimana orang sudah puas berfoto di Sky Terrace 248. Jadi sebaiknya asal sudah gelap, dan sudah dapat foto Hong Kong di malam hari, segeralah turun, supaya tidak capek antri.
Berikut ini foto Peak Tower
Sky Terrace 428 terletak di roof-top Peak Tower.
Berikut ini foto Hong Kong dari siang menjelang sore sampai matahari bersembunyi.
Perhatikan juga pengunjungnya, semakin sore semakin penuh.
Semakin malam semakin tidak bisa foto, selain karena berdesak-desakan, karena space-nya sempit, lebar sekitar dua meteran dan semua mau dapat background yang bagus. Rumit...
Kalau benar-benar mau hasil yang bagus, manfaatkan tukang foto resmi di situ, hasilnya pasti bagus, karena area mereka sudah ditentukan, dan cukup luas, yang mendekat, pasti diusir.
Berikut ini foto Hong Kong dari siang menjelang sore sampai matahari bersembunyi.
Perhatikan juga pengunjungnya, semakin sore semakin penuh.
Semakin malam semakin tidak bisa foto, selain karena berdesak-desakan, karena space-nya sempit, lebar sekitar dua meteran dan semua mau dapat background yang bagus. Rumit...
Kalau benar-benar mau hasil yang bagus, manfaatkan tukang foto resmi di situ, hasilnya pasti bagus, karena area mereka sudah ditentukan, dan cukup luas, yang mendekat, pasti diusir.
Sewaktu pulang, saya foto di Peak Tram Lower Terminus. Naah... kalau malam, barulah terlihat jelas, karena lampunya mendukung. hehe...
Sebelum kembali ke hotel, saya mampir lagi ke Hay Hay Kitchen for dinner. Biar pules bobonya... zzzzzzzz.....
Sebelum kembali ke hotel, saya mampir lagi ke Hay Hay Kitchen for dinner. Biar pules bobonya... zzzzzzzz.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar