Dari Pulau Pasir kami berperahu lagi menuju Pulau Batu Berlayar, masih dengan batu-batu besar, kami foto-foto aja di pulau ini. Kalau dipikir-pikir, sebetulnya apa yang kita cari di Belitung, budaya juga tidak terlalu banyak yang bisa diliat. Dapetnya foto-foto dengan batu besar di penjuru Belitung Barat. Tapi satu hal yang saya amati di Belitung, penduduk menjalani kesehariannya dengan santai. Tidak terburu-buru, yang jelas tanpa kemacetan lalu lintas.
Inilah penampakan Pulau Batu Berlayar.
Pulau Batu Berlayar adalah pulau terakhir acara island hopping kami hari ini. Perahu bergerak pulang menuju Tanjung Kelayang, waktu menjelang jam 3 sore. Lapar sudah tidak bisa dihindari.
Sambil menunggu pemilik Warung Nuansa Pantai memasak pesanan kami, kami membersihkan diri alias mandi di bagian belakang warung, for free...
Kamar mandinya meskipun semacam bangunan darurat, bersih kok, air juga melimpah.
Pesanan kami, ikan ayam-ayam dibakar, cumi goreng tepung 2 porsi, tumis kangkung 1 porsi dan tumis genjer 2 porsi, kami bayar Rp. 211rb rupiah, so shocking, karena saya pikir ni makan bisa bayar 400ribuan. Selain karena jenis masakannya juga pada umumnya - di tempat wisata begini, tidak ada makanan murah.
Di bagian belakang warung ini, tempat mandinya |
Warung Nuansa Pantai rekomended yah.. Enak masakannya, kami semua menyukainya. Nobody complained....
Setelah makan, perjalanan dilanjut ke Tanjung Tinggi dan kemudian ke Bukit Berahu, Tanjung Binga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar