Sabtu, 01 Juni 2019

Heyri Art Village, Paju, Korea Selatan

Korea Selatan Hari ke-1 
2 Juni 2019

Hari pertama di Seoul saya jadwalkan jalan-jalan ke lokasi yang lumayan out of town, sekitar 30 menitan dari pusat kota Seoul, yaitu ke Paju. Sebetulnya ke Paju ini target utamanya adalah mendatangi factory outlet. Di sini ada dua FO, yaitu Lotte Premium Outlets dan Paju Premium Outlets. Pengennya sih datang ke kedua outlets  tersebut, tapi karena waktu terbatas dan agak rumitnya moda transportasinya, maka saya pilih Lotte Premium Outlets.

Saya juga jelajahi google maps, tourist spot apa yang bisa didatangi selain ke Lotte Outlets. Saya temukan Heyri Art Village, Provence Village dan Change Up Campus. Saya pilih Heyri Art Village dan Change Up Campus.

Hanya satu alasannya, karena ketiga tempat tersebut dihubungkan dengan satu bis kota, pergi pulang nomer bisnya sama, yaitu bis nomer 2200.

Di postingan ini, saya akan sharing tentang Heyri Art Village.

Selesai di Stone-Wall Road, kami masuk ke Station City Hall (station No. 201) dan menuju Hapjeong Station (station No. 238), karena lokasi halte bis 2200 ada di pintu keluar Hapjeong Station yaitu Exit 1.  

Buka aplikasi Naver Map, dan gunakan seperti kita pakai google maps. Asal : Deoksugung Palace dan Tujuan-nya adalah Heiry Art Village, maka akan dijawab sbb : 



Di dalam station, saya temukan peta kereta yang ditempel di kaca. Peta di bawah menunjukkan bahwa saya sudah berada di titik yang benar untuk menuju Hapjeong Station. Perhatikan lagi gambar dari Naver Maps di atas. Lingkaran merah dengan tanda panah artinya saya sedang berada di station 201 ke arah kiri sesuai panah (arah pergerakan kereta), yang menunjuk ke Chungjeongno Station.


Setiba di Hapjeong Station, saya ambil Exit 1. Foto-foto ini adalah penampakan di pintu keluar Hapjeong Station untuk menunggu bis 2200.




Marking warna kuning, krem dan biru adalah jalur antrian penumpang bis, tergantung nomer bisnya, lihat tulisan di lantai. 




Halte ini dipakai oleh bis nomer 200, 7300, 2200, 7731 terlihat di papan petunjuknya. 


 


Suasana di dalam bis 2200, bis kota biasa ya, bangku 2-2 dan harus pakai seat belt. Saya ditegur penumpang samping saya, karena belum pakai seat belt, setelah saya pakai, beliaunya bobo... hadeuh... 


 Dari hasil Naver Map, tertulis ada 15 pemberhentian, rumit ya.. Jadinya di setiap pemberhentian bis, saya cek nama haltenya dan dicocokkan dengan nama halte yang ada di aplikasi itu, dengan begitu saya tahu, kurang berapa stop lagi. Untungnya lagi, lokasi Heiry Art Village letaknya setelah Lotte Premium Outlet. Maksud saya, berasa lebih mudah ditemukan, pasti terlihat jelas tulisan Lotte, dibanding halte kecil-kecil yang merupakan nama daerah yang kadang-kadang huruf korea semua, dan kadang ada Inggris-nya.

Dan ternyata benar, Lotte Premium Outlet sudah  terlihat dari kejauhan, perlu 6 stops lagi untuk sampai di Heyri Art Village. Sejak dari Lotte, saya full konsentrasi melihat papan nama halte, sambil berhitung. Hehe.. Setelah pemberhentian ke lima, saya pencet tombol merah supaya sopir tahu bahwa ada penumpang yang akan turun di next stop.

Berikut ini foto haltenya. Tulisan Heyri-ro yang kecil, saya pikir, pasti tidak terbaca dari dalam bis. 

Inilah Halte Gate-4 Heiry Art Village.

 


Namanya juga art village, jadi merupakan tempat perpaduan galeri seni, taman bermain, dan café-café. Saya tidak terlalu tertarik untuk makan atau minum di cafenya, karena masih pagi, masih belum lapar dan belum pengen ngopi.



Di pintu masuk Gate 4 disambut toko seni barang-barang bekas dan patung ini.



Semakin ke dalam semakin banyak cafe-cafe dengan tampilan cantik dan lucu 












Beberapa toko menjual perhiasan, souvenir dan pernak pernik.


  

Ada juga galeri seni Papua New Guinea, yang berada dalam area African Art Gallery bersama dengan Kenya Arts & Crafts Collections. 


Untuk anak-anak tersedia taman bermain dan museum. 


Dari penglihatan saya, tempat ini kurang rapi, dan sepi pengunjung, entah kenapa, eh mungkin karena masih pagi. Beberapa café punya penampakan yang cantik, jadi cocok untuk para penyuka selfi. Kebetulan saya juga tidak hobi nongkrong, jadi kurang tertarik untuk duduk manis menikmati kopi dan cookies di cafe-cafe itu. Lagipula.. masih pagi.. masih kenyang.. hehe...

Berikut ini sedikit sharing tentang City Hall Station dan Hapjeong Station



City Hall Station melayani kereta Line 1 (biru tua) dan Line 2 (hijau). 
Station sebelum atau sesudah :
Line 2 : Euljiro il-ga - City Hall - Chungjeongno
Line 1 : Jonggak - City Hall - Seoul





Hapjeong Station melayani kereta Line 6 (coklat tua) dan Line 2 (hijau) 
Station sebelum atau sesudah :
Line 2 : Hongik University - Hapjeong - Dangsan
Line 6 : Mangwon - Hapjeong - Sangsu



Tampilan di atas menggunakan aplikasi Korea Rail, tapi entah mengapa sekarang aplikasi ini tidak saya temukan di Google Play Store, jadi saya tidak bisa share link aplikasi-nya.