Minggu, 25 Juni 2017

Ladies Market & Sneaker Street, Mongkok, Hong Kong



Jalan jalan ke Hong Kong & Macau - Jilid 9


Selesai dengan urusan check in, kami diantar ke kamar, melalui pintu utama yang dilengkapi dengan akses keamanan. Bagus juga..

Istirahat sebentar, mengaktifkan wifi, mengaktifkan sim card baru, pipis, cuci muka dsb.... Kami memutuskan untuk mengunjungi Ladies Market sekalian beli makan malam.




Berikut peta perjalanan MTR ke Mongkok (BUKAN Mongkok East) dari TST station. Naik MTR arah Tsuen Wan (lingkaran coklat) turun di Mongkok station, pemberhentian ketiga dari TST, dan mengambil exit D. Biayanya HKD 4, selama 10 menit



Exit D - Tung Choi Street (Ladies Market)

Google Map, dari Mongkok station ke Ladies Market dan Sneaker Street



Begitu keluar, hahaha.. seru banget. Lagi ada atraksi jalanan. Oom-oom, tante-tante, opa-opa, oma-oma, pada asik joget. Tapi sejujurnya saya tidak tahu, acara apa itu. Lihatnya suka. Lucu. Hehe...





Sambil jalan, lihat-lihat dagangan di toko-toko sepanjang jalan. Masih belum tahu, yang mana sih Ladies Marketnya...?? Padahal ada peta, tapi saya kesulitan memahami nama jalannya, tidak tahulah kenapa,. Mungkin terlalu semangat, terburu-buru, atau bagaimana... gagal fokus-lah judulnya

Setahu saya, pasarnya model pedagang kaki lima gitu. Terus aja jalan, eh ada warung mie, terlihat ramai pengunjungnya. Pasti enak ini. Akhirnya saya makan malam di situ. Murah dan menunya ada foto, lebih mudah pilih makanannya.

Lokasi Sneaker Street and Ladies Market

Selesai makan, saya bertanya ke tukang warung, "Ladies Market....???" 
Dijawab; "ooohh... #$-&(#+/^€®%=π@@.....!!" Pakai bahasa Mandarin yang saya tidak mengerti. Hahaha... Untungnya dia tunjuk-tunjuk pakai tangan, jadinya saya sedikit faham... 



Akhirnya terlihatlah tenda-tenda kaki lima itu. Artinya sampailah kita di Ladies Market.

Sama seperti pedagang kaki lima di Indonesia, terutama di tempat-tempat wisata. Apa yang mereka perdagangkan hampir semuanya sama. Aneka macam pernak pernik oleh-oleh. Mulai dari gantungan kunci, magnet kulkas, kaos, scarf, spinner, pulpen sampai koper. Tas - tas branded KW, sudah tidak ada lagi. Yang mirip masih ada, ditawarkan dalam bentuk foto, jika sudah deal, barang diambil.

Jadi kalau memang niat luar biasa, jalan aja dari ujung lihat kanan kiri, kalau ada yang menarik, tanya saja harganya, jangan tawar, karena mereka akan kejar, berusaha menjual. Nanti di toko berikutnya begitu juga. Kalau mau capek jalan ya... Hehe..


Ada yang bilang pedagangnya pada jutek alias ketus. Di beberapa blog yang saya baca juga mengungkapkan hal yang sama. Dan memang benar adanya. Namun ketika saya di sana, membeli magnet kulkas di salah satu pedagang, dan sedikit bercanda dengan Mandarin saya yang amat sangat minim, saya jadi mengerti mengapa mereka jutek. 


Menurut mereka kebanyakan turis Indonesia, sangat "kejam" saat menawar, yang kadangkala tidak berakhir dengan transaksi. Cuma tanya, nawar, dan pergi. Kebetulan juga waktu itu, saya mendengar salah satu pedagang berteriak ke seorang turis India, seakan mengusir dia dari lapaknya sambil ngoceh, You better go, I dont have time to serve you...!
Begitulah kira-kira...


Di sepanjang jalan ini juga banyak resto kalau sudah lapar dan capek jalan kaki, mengistirahatkan kaki di resto sambil makan, rasanya amboi banget.


Di ujung lain Ladies Market, saya mulai lihat beberapa toko sepatu. Disinilah pasar sepatu olah raga, alias Sneaker Street.


Sepanjang jalan menjual aneka merk sepatu. Tapi ingat mereka menjual sepatu bermerk dengan harga standar. Bahkan toko merk A yang satu bisa beda harga dengan toko merk A yang lain untuk model yang sama. Jadi jangan berharap belanja banyak sepatu disini karena harga murah. Mungkin model sepatunya lebih update dibanding di Indonesia. 


Diantara sekian banyak toko sepatu, yang besar dan yang kecil, hanya satu toko kecil yang paling ramai pengunjungnya..





Kebetulan saat ini lagi booming model baru salah satu merk, jadi saya fokus di satu model itu. Harganya di toko ini justru lebih mahal. Jadi entah kenapa toko ini ramai sekali. Apa karena tokonya kecil...? hahaha... enggak sih, memang lebih banyak dibanding toko lain yang cuma kebagian satu-dua "ekor" manusia.






Informasi lebih banyak mengenai segala jenis rupa pasar, bisa dilihat di website Hong Kong Extras Markets atau di website Discover Hong Kong tentang street markets

Karena saya bukan penyuka belanja, maka buat saya, Ladies Market dan Sneaker Street biasa saja. 
Sekitar jam 10 malam saya kembali ke hotel, jadwal saya besok adalah jalan kaki menemui Bruce Lee di Tsim Sha Tsui Promenade, ceritanya saya tulis di Jilid 10.



1 komentar:

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus