Sabtu, 23 Juli 2016

Tebing Keraton, Bandung


Setelah Goa Belanda, masih berjalan kaki menuju parkiran. Dengan mobil kami menuju Tebing Keraton, tanpa eksplore bagian lain Tahura, yang masih luas, karena hari sudah semakin siang dan kuatir hujan segera turun.

Tebing Keraton terletak "di atas" Tahura. Memang benar kata bapak penjual jagung bakar, area parkir sempit. Boleh dibilang itu bukan area parkir, hanya berupa jalan yang sedikit lebar, jadi bisa dimanfaatkan untuk parkir.

Di area parkir sudah menunggu abang-abang ojek yang siap mengantar ke Tebing Keraton. Tarif sudah tertulus jelas dan besar di pangkalan ojek, 50.000 rupiah per orang. Yasudlah...


Selama perjalanan, duh... deg-deg-an juga naik motornya, jalan menanjak hanya sebagian kecil beraspal, sisanya batu-batu dan tanah. Ditambah lagi setelah beberapa hari diguyur hujan, jalanan menjadi licin. Ngeri... Kadang di kiri atau di kanan adalah tepi tebing. Ngeri-lah kalau yang tidak biasa off-road begini. Saya lihat beberapa orang anak muda jalan kaki, entah dari Tahura atau dari area parkir, tidak jelas. Memang si bapak jagung bakar sempat mengatakan bahwa kita bisa jalan kaki dari Tahura ke Tebing Keraton. Tapi setelah sampai di lokasi Tebing Keraton, saya pikir jalan kaki hanya akan membuang waktu kita, karena lumayan jauh juga.


 
Beruntung pengunjung tidak terlalu padat hari ini. Jadi bisalah berfoto tanpa "iklan lewat". Kalau pun harus antri di spot terbagus, kita harus antri, masih okelah, tidak terlalu lama. Ada yang bilang pengunjung lebih suka datang dini hari, menjemput matahari terbit. Konon kabarnya view-nya luar biasa bagus. Tapi siang ini pun sudah bagus juga kok...




Sebetulnya area buat berfoto tidak luas dan spot "utamanya" hanya di bagian ujung tebing. Sangat disayangkan, meskipun sudah dipancang pagar, tentu saja demi keselamatan pengunjung, masih saja ada yang menerobos pagar, demi mendapatkan foto yang indah. Buat apa foto bagus, kalau jadi celaka ??




Sayang sekali, belum puas foto, hujan sudah turun, kami lari dari dalam sampai pintu keluar, napas hampir putus... hahahaha...!





Terlihat sudah ada usaha pemda setempat untuk merawat dan mempercantik area wisata ini, namun belum seluruhnya tersentuh, hanya terlihat jelas di bagian depan setelah pintu masuk. Semoga saja di masa mendatang tempat ini menjadi semakin indah.


 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar