Sabtu, 15 Oktober 2016

Tangkuban Perahu, Ciater, Bandung




Kali ini adalah kedatangan saya kedua kalinya ke Tangkuban Perahu, kedatangan sebelumnya sekitaran tahun 2011. Tidak ada perubahan dari waktu ke waktu sepertinya. Pengunjung juga normal normal saja. Tidak penuh sekali dan tidak sepi juga. Padahal akhir pekan. Mungkin beda suasananya di masa-masa libur sekolah. Ditambah dengan semakin bertambahnya beberapa tempat wisata baru di Bandung dan sekitarnya



Sebetulnya kalau tidak hujan dan mendung, foto dari atap ini (foto di bawah) pasti bagus jadinya. Karena kabut menutup semua permukaan lembah, jadinya tidak terlihat apa-apa.



Semasa musim hujan memang selalu kurang mendukung suasana untuk urusan jalan-jalan. Kali ini juga, baru tiba sebentar saja, hujan sudah mengguyur. Jadi mengurangi semangat eksplore saya. Teman-teman Jepang juga terlihat kurang tertarik.


teman-teman Jepang asik juga mengamati barang-barang dagangan
 
 

Deretan pedagang oleh-oleh, makanan dan souvenirs, kerajinan tangan, busana, dan kawan-kawan. Seingat saya, dulu di area sini penuh dengan pengunjung, sekarang berasa lengang.



Menikmati jagung bakar aja, nikmat.


Sambil berteduh, minum bandrek, pakai 'gelas" bambu. Buat tamu-tamu saya yang orang jepang, gelas bambu adalah hal baru buat mereka, meskipun minum air jahe manis panas sudah biasa.


Temennya tahu goreng atau pisang goreng.

Sepertinya Tangkuban Perahu harus berbenah, mempercantik diri, kuatirnya perlahan kawasan wisata ini semakin kehilangan pengunjung. Sangat disayangkan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar