Sabtu, 25 April 2015

Mie Atep, Tanjung Pandan, Belitung Barat


Kami tiba di airport H.AS. Hanandjoeddin, Tanjung Pandan dengan pesawat Citilink. Dari Soekarno Hatta jam 6.35 dalam waktu satu jam penerbangan. Maskapai yang melayani rute Jakarta - Tanjung Pandan, ada Garuda, Citilink dan Sriwijaya Airlines. Harga tiket sekitaran Rp. 1,5 juta pulang pergi. 


Wajib foto di bandara

Di depan airport supir mobil sewa kami, pak Yudis  082371605181 sudah menanti, membawa kami ke tujuan pertama. Sarapan mie Atep di jalan Sriwijaya. Pak Yudis menyewakan mobil Avanza-nya Rp. 500ribu per hari, sudah termasuk bensin dan sopir. Tapi tip teuteup kasi loh...


Alun-alun Tanjung Pandan, dengan tugu Batu Satam

Kira-kira sekitar setengah jam kami tiba di warung mie Atep, warung sudah penuh pengunjung, turis dari Jakarta. Saya mendekat ke tante-nya, mau pesan, duh jutek loh si tante. 
"Kamu rombongan ini bukan ?"
"Bukan, te... "
Katanya, "oh ga bisa, udah penuh, ga bisa layanin! Ini uda 100 piring !"

Lemes... Saya hampiri pak Yudis dan saya kasi tau kalo uda ga ada tempat. Dengan gagahnya, pak Yudis masuk ke dalam warung, rupa-rupanya dia dapet tempat juga di dalam. Saran saya, kalo makan di sini, minta pak supir aja yang pesan makan, kita duduk manis, dan tunggu mie dan minumnya datang.

 
Tugu Batu Satam terlilhat dari depan Mie Atep
 

Mie Belitung datang juga akhirnya. Menurut saya, rasa sih biasa aja ya. Cenderung manis. Kuah agak kental seperti chinese food umumnya. Tapi karena "terlanjur" terkenal, dibicarakan di semua blog jalan-jalan, jadi makan di sini adalah wajib hukumnya. Dan karena selalu ramai, mie sudah habis sebelum siang tiba.
Minumnya juga harus jeruk konci. Jeruknya orang Belitong. Asemmm booow.... Tapi seger sih... Hehe...

 
  
Makan di bagian dalam rumah, karena depan sudah penuh
 
Saat makan ada seorang guide teriak-teriak,
"Di depan ada satu cewe sudah pecahin rekor, dia makan 6 porsi. Hayoo disini sapa mau pecahin rekor ??? Kalo cewe rekornya 6 piring kalo cowo 11 piring.. Hayo! Hayo! Nambah! "

Memang sih porsinya kecil, tapi menurut saya untuk sarapan porsi segini cukuplah.
Team kami tidak ada yang nambah tuh, lagipula kami maunya tiba di Tanjung Kelayang lebih pagi, kalau bisa mendului rombongan ini. Jadi harus cepat. Yang penting perut sudah "dikasi kerjaan"
Harga mie Atep per porsi Rp. 18ribu termasuk jeruk.

Sekedar info, di samping Mie Atep terdapat beberapa toko oleh-oleh, harganya lebih murah dibanding toko oleh-oleh Keluarga, toko terkenal dan biasanya sopir mobil sewa umumnya membawa pelanggannya ke toko Keluarga ini. Toko Keluarga bersebelahan dengan Hotel Aston. Hari terakhir kami mampir ke toko samping mie Atep, karena perlu beli oleh-oleh tambahan, padahal hari sebelumnya kami belanja di Toko Keluarga, barulah kami tahu, harga disini lebih murah dibanding Toko Keluarga.
  
Jalan menuju dermaga Tg Pandan (kiri), menuju Pantai Tg Pendam (kanan)
Setelah sarapan kami mampir ke hotel untuk meninggalkan barang-barang, biar mobil sedikit lega. Hotel Lux Melati ternyata tidak mengecewakan. Lokasinya dekat pusat kota, di Jalan Melati yang menghubungkan bundaran Batu Satam dengan pantai Tanjung Pendam, dan di sekitarnya terdapat resto Daun Simpor, rumah makan padang, trus malam hari live music dan karaoke, di dekat hotel juga, tempat nongkrong anak muda juga ada, bukanya hanya malam hari. ATM BCA nempel di hotel.

Setelah check-in dan bongkar barang, kami menuju Tanjung Kelayang untuk memulai petualangan kami.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar