Minggu, 18 November 2018

Ginkakuji Temple, Ginkakujicho, Sakyo Ward, Kyoto, Japan



Biaya bis nomer 100 dari seberang jalan raya Higashiyama (kemungkinan nama haltenya Kiyomizgu-michi bus stop saya lupa dan tidak ambil foto juga sih, menuju Ginkakujimae bus stop tetap sama JPY 230, berlaku flat-rate. Bus No. 100 adalah tourist bus, namanya Raku Bus, bisa diandalkan buat jalan-jalan di Kyoto.


 Tempat turun bus, yaitu Ginkakujimae Bus Stop terpasang informasi berikut :
 Posisi saya ada di depang gedung Hashimoto Kansetsu Memorial Garden & Museum




Sesuai petunjuk itu, tanda segitiga hitam ke kanan adalah lokasi Ginkakuji Temple, atau dikenal juga dengan Silver Pavilion. Menyusuri jalan itu, saya tiba di pertigaan Philoshoper Path.



Tidak jauh dari pertigaan ini, sebelum masuk ke temple, kami makan siang dulu, supaya waktu foto-foto tidak terganggu perut kelaparan, dan kelihatannya warung-warung belum penuh banget. Yang terlihat adalah warung nasi ini, yang terdekat dari halte bis, dan harganya wajar. 



Masakannya lumayan okelah, cocok buat lidah jawa saya. Oh iya, intermezzo saja, saya bawa bubuk cabe dari Indonesia, selain memberi rasa pedas, bubuk cabenya sedikit asin, jadi lebih menambah rasa pada masakan.
 

Menurut saya, lebih baik bubuk cabe daripada saus sambal. Saus tsb akan merubah rasa masakan,, karena ada perpaduan asam tomat, manis dan asinnya. Bubuk cabe hanya asin saja. Cocok juga untuk masakan berkuah. Seminggu di Jepang, kami berdua bisa menghabiskan satu botol bubuk cabe. Mantab jeh… hahaha… 

Dari jalan raya menuju Ginkakuji, sama seperti di Kiyomizudera, sisi kiri kanan jalan kecil ini terdapat bermacam toko makanan dan souvenirs. Bagi yang suka shopping, boleh lanjut shopping di sini. 

Informasi mengenai Silver Pavilion ini bisa dibaca di web www.japan-guide.com/Ginkakuji

Area Ginkakuji temple sangat luas, mengikuti jalur jalan kaki puas juga. 


 Tempat ini terkenal sebagai tempat untuk kegiatan rekreasi musim gugur, alias momiji yaitu menikmati  suasana merah daun maple dan warna kuning milik daun ginko selama musim gugur. 
Cantik sekali memang. Sangat cocok buat hunting foto.



Zen garden juga bagus.. Baru sekali ini saya lihat taman seperti ini, biasanya cuma lihat di kalender. hahaha...






Ada kolam keberuntungan juga, kolam lempar koin...













Pengunjung padat sekali, susah mau foto, apalagi “trek” jalan kakinya kecil, jadi tidak bisa membuat jarak antara pemotret dan objeknya.  

Sama juga saat mau foto dengan latar templenya, lebih susah lagi. 
Konon kabarnya di  Kinkakuji atau Golden Pavilion, lebih ramai daripada di sini, Silver Pavilion. 
wkwkwkwk...   

Begini penampakan di depan pavilion... padat...
 

Motretnya harus cepat, jangan banyak gaya, pakai tongsis juga susah, yang ada tongsis kita nyangkut di muka orang entar.. hahaha.. 
Selfi dengan hape, masih bisa, tapi sepertinya pavilionnya sebagian tertutup muka kita.

Yang ini info tentang Golden Pavilioon di web www.japan-guide.com/Kinkakuji


Silver Pavilion jika difoto dari arah belakangnya.


Memang harus pakai strategi yang sama, datang harus pagi sekali, sebelum rombongan wisatawan pada berdatangan. Saat jam baru buka, pasti lebih nyaman. Tapi kan susah juga mengatur waktunya, kalau setiap tempat harus pagi, lalu… bagaimana…
wkwkwk... 

Akhirnya, puas mengelilingi area Silver Pavilion, saya kembali lagi ke halte tempat saya turun tadi, yaitu Ginkakujimae Bus Stop.
Dari situ saya naik bis lagi ke Kyoto Imperial Palace. 

Jika kurang pede mau naik bis apa, di halte ini ada petugasnya, seorang bapak sudah lanjut usia, tapi masih sigap mengomandoi para turis. 
Beliau tidak bisa berbicara dengan bahasa Inggris, tunjukkan saja gambar dari google maps, pasti paham. Lebih bagus lagi, pakai google translate.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar